Jumat, 12 Juli 2013

Makalah Gaya Belajar Spatial/Visual



PENDAHULUAN

Gaya Belajar adalah modal belajar yang konsisten yang digunakan peserta didik dalam menerima, merangsang informasi yang diberikan dalam berpikir dan memecahkan masalah. Setiap peserta didik mempunyai gaya belajar yang berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu perlunya pemahaman pendidik mengenai gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda. Agar setiap anak dapat menikmati pembelajaran. Multiple Intelegensi adalah suatu kemampuan ganda yang dimilki setiap orang diantaranya Spasial, Linguistik, Interpersonal, Musical, Naturalis, Bilingual, Intrapersonal dan Logis Matematis[1]
Setiap siswa pasti mempunyai kecerdasan masing-masing yang berbeda yang harus berkembang seumur hidup. Namun setiap siswa juga dapat mempunyai kecerdasan ganda. Untuk mewujudkan kecerdasan ganda yang dapat dimiliki siswa. Pendidik perlu mengetahui cara-cara agar siswa dapat mempunyai kecerdasan ganda karena setiap siswa dapat mengembangkan kecedasan dengan tuntunan dari guru.
Oleh karena itu kita sebagai calon guru agar selalu membelajari gaya belajar yang merupakan modalitas siswa meraih kesuksesan. Dan guru juga harus mempelajari macam-macam kecerdasan yang dimiliki siswa. Agar siswa dapat selalu menikmati pembelajaran. Gaya belajar yang akan dibahas dalam pembahasan ini adalah spatial.

 
PEMBAHASAN

A.     Pengertian
Gaya belajar spatial atau visual merupakan cara belajar dimana ide, konsep dan data atau informasi lain ditangkap dan diproses melalui gambar visual dan teknik-teknik. Gaya belajar ini juga merupakan gaya belajar anak yang dilakukan dengan sendirinya, misal anak belajar dengan lebih banyak mencatat dan membaca buku sendiri dari pada berdiskusi dengan teman-temannya. Lebih menguatkan daya ingat anak dan lebih tertanam pada anak tersebut. Dengan begitu belajar dengan visual bagus diterapkan pada anak-anak.

B.     Ciri – Ciri Gaya Belajar Spatial/Visual
1.      Membaca informasi dengan tepat;
2.      Membutuhkan suasana belajar yang tenang;
3.      Teratur, memperhatikan segala sesuatu;
4.      Menjaga penampilan;
5.      Mengingat dengan gambar;
6.      Lebih suka membaca dari pada dibacakan;
7.      Mengingat apa yang dilihat;
8.      Memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu;
9.      Mudah membaca peta atau diagram;
10.  Suka melamun dan berfantasi seni.
Anak visual/spatial umumnya selalu memusatkan fokusnya pada guru yang mengajar, dengan duduk di barisan paling depan di kelasnya, serta mengamati pengajaran dari guru dengan seksama.[2] Biasanya ketika guru mencatat di papan tulis, ia pun menyalin catatan tersebut dengan rapi di bukunya. Bahkan, terkadang ia dapat meminta gurunya untuk menggambarkan hal-hal yang dapat memudahkannya dalam memahami topik pelajaran. Ketika diberikan tampilan video, ia akan sangat cermat mengamati informasi yang terkandung di dalamnya.
Menurut R. Philip, anak-anak dengan gaya belajar visual kurang menyukai diskusi kelompok di kelas, namun mereka membuat berbagai gambar visual dalam merespons topik-topik yang dibahas dalam diskusi. Sedangkan menurut Haggart, anak dengan gaya belajar visual lebih memilih mempelajari sesuatu dengan melihar demonstrasi atau peragaan dari suatu informasi.
Karena itu, observasi, analisa dan me-review pelajaran merupakan cara favoritnya untuk belajar. Anak tipe ini terkadang membuat coret-coretan ketika mendengarkan atau dijelaskan menganai suatu informasi. Suka highlight tulisan menggunakan spidol, membuat bagan, dan menggambar seringkali menjadi pilihan aktivitas mereka ketika belajar.

C.     Kelebihan Dan Kekurangan Spatial/Visual
Kelebihannya adalah:
1.      Mampu mengingat detail dan warna dengan sangat baik;
2.      Mampu membaca, mengeja, dan menghafal pelajaran dengan baik;
3.      Sangat baik dalam mengingat wajah seseorang, namun seringkali lupa mengingat nama;
4.      Saat menghafal dan memahami suatu informasi, biasanya mereka memvisualisasikan gambar atau image dalam pikirannya;
5.      Umumnya berpenampilan rapi dan baik;
6.      Ketika memecahkan masalah cara yang dilakukan oleh anak visual adalah dengan membaca informasi, serta membuat daftar mengenai masalah atau hambatan apa saja yang ia hadapi.
Kelemahannya adalah:
1.      Sulit belajar dalam suasana yang bisingdan banyak gangguan;
2.      Sulit memahami penjelasan guru tanpa disertai dengan gambar atau bagan;
3.      Terganggu konsentrasinya saat melihat tampilan (baik penampilan seseorang atau tampilan suatu informasi) yang menurutnya tidak menarik atau justru jelek.

D.    Cara Memaksimalkan Kemampuan Anak Spatial/Visual
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua atau guru untuk mrmaksimalkan kemapuan anak, yaitu:
1.      Ajarkan anak untuk memahami informasi dari gambaran besarnya dulu secara umum, sambil memahami informasi melalui detil-detil yang lebih spesifik.
2.      Untuk membantu anak menghafal, gunakan flashcard atau kartu kecil berisi kata kunci dari masing-masing informasi yang sedang dipelajari.
3.      Ajak anak untuk mencari materi-materi alternatif dari berbagai sumber.
4.      Ajarkan anak setiap hari untuk disiplin dalam mengulang pelajaranyang telah ia catat.
5.      Sediakan beragam highlighter atau spidol warna terang agar anak dapat menandai bagian-bagian penting dari buku atau catatannyaagar lebih mudah dilihat dan dipelajari.
 

 
DAFTAR PUSTAKA
Deporter, Bobbi. 1992. Quantum Learning. Bandung: Mizan Media Utama
Detik.com
http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/gaya1.htm



 


[1] Howard garner , 1983
[2] Shannon Hutton, dalam artikelnya yang berjudul “Helping Visual Learners Succeed”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar